
Publikasi PKBI Sumbar
Selamat datang di halaman publikasi PKBI Sumatera Barat, tempat kami berbagi karya ilmiah, laporan kegiatan, dan informasi terkait program-program yang kami jalankan. Kami berharap melalui publikasi ini, Anda dapat lebih memahami upaya dan kontribusi kami dalam pemberdayaan masyarakat, kesehatan, dan keberlanjutan lingkungan.
Policy Brief


Peran Pekerja Sosial Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan HIV dan AIDS
Pekerja sosial berperan penting dalam penanggulangan AIDS melalui layanan, edukasi, dan advokasi kebijakan bagi populasi kunci. Namun, peran ini sering terhambat oleh pertimbangan pragmatis, sehingga diperlukan strategi reorientasi kerja pada isu ketidakadilan sosial, pemberdayaan berbasis konstituen, penguatan kapasitas organisasi, kemitraan setara dengan pemerintah, serta pengembangan regulasi untuk menjamin keberlanjutan layanan bagi populasi kunci.


Mendorong Anggaran Perubahan Iklim yang Merespon Kebutuhan Kelompok Terdampak Bencana
Kejadian bencana di Kabupaten Padang Pariaman didominasi angin puting beliung (74,47%), diikuti longsor (20,77%), banjir (8,24%), dan banjir bandang (1,99%), yang menyebabkan kerusakan 414 ha lahan sawah serta keterlambatan tanam dan alih fungsi lahan. Meskipun anggaran perubahan iklim naik dari Rp44,36 miliar (2021) menjadi Rp44,79 miliar (2022), belum ada fokus memadai pada program adaptasi perubahan iklim, terutama untuk peningkatan kapasitas dan teknologi bagi masyarakat terdampak. Padahal, berdasarkan Permendagri 90/2019 dan Kepmendagri 050-5889/2021, ada peluang untuk menyusun anggaran berketahanan iklim, namun 12 program, 21 kegiatan, dan 49 sub-kegiatan terkait belum teranggarkan, menunjukkan rendahnya prioritas isu perubahan iklim dalam perencanaan daerah.


Bahaya Perubahan Iklim Mengancam ketahanan pangan bagi kelompok Rentan Kabupaten Padang Pariaman
Berdasarkan Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) 2021, Kabupaten Padang Pariaman menempati peringkat keenam daerah rawan bencana di Sumatera Barat dengan risiko tinggi dan kerugian Rp5,6 miliar. Dampak bencana tidak hanya berupa kerusakan fisik, tetapi juga mengancam sektor pertanian dan ketahanan pangan, seperti terlihat di Nagari Padang Toboh Ulakan dan Kampuang Galapuang. Dalam lima tahun terakhir, ketidakpastian hujan dan kemarau menyebabkan hasil pertanian menurun, irigasi rusak, gagal panen, dan menurunnya pendapatan petani. Selain itu, masyarakat mengalami kesulitan air bersih, memperberat beban perempuan, serta mengganggu kesejahteraan lansia, disabilitas, dan anak-anak. Hingga kini, belum ada kebijakan adaptasi perubahan iklim yang efektif, dan bantuan pascabencana maupun sektor pertanian masih belum tepat sasaran, kebutuhan, dan waktu.
Penelitian


Analisis Kontribusi Sektor Pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013-2022
Penelitian ini menganalisis kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Padang Pariaman tahun 2013–2022. Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan komponen penting perekonomian daerah, dengan kontribusi signifikan sebesar 22,75% pada tahun 2022, menunjukkan pemulihan dari penurunan sebelumnya. Sektor pertanian juga menunjukkan ketahanan lebih baik dibandingkan sektor lain dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Temuan ini menegaskan pentingnya penguatan kebijakan pembangunan, termasuk inovasi teknologi dan peningkatan infrastruktur, untuk memastikan keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di masa depan.


Analisis Neraca Air Untuk Tanaman Padi Dalam Upaya Adaptasi dan mitigasi Bencana Terhadap Kelompok Rentan
Penelitian ini membahas dampak perubahan iklim terhadap sumber daya air, pertanian, dan ekosistem di Kabupaten Padang Pariaman. Fluktuasi pasokan air, terutama pada musim hujan dan kemarau, menyebabkan ketidakseimbangan neraca air yang dihitung melalui analisis iklim menggunakan metode Penman Monteith. Studi ini, yang dilaksanakan pada Mei–Agustus 2022, menunjukkan bahwa pada Februari 2021 terjadi defisit air akibat tingginya evapotranspirasi (rata-rata 5,22 mm/hari). Meskipun usahatani padi memiliki nilai R/C ratio 2,02 (>1), kenyataan di lapangan berbeda, sehingga banyak petani mengalihfungsikan lahan ke tanaman jagung pakan ternak.


Analisis Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga dan Dampaknya terhadap Ketahanan Pangan di Daerah Rawan Kekeringan
Penelitian ini menganalisis pola konsumsi pangan dan implikasinya terhadap ketahanan pangan di Nagari Padang Toboh Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman. Dengan pendekatan kuantitatif deskriptif-analitik, ditemukan bahwa konsumsi rumah tangga masih didominasi beras, dengan konsumsi sayuran, buah, dan protein hewani yang rendah, terutama pada rumah tangga berpendapatan rendah. Uji Chi-Square menunjukkan hubungan signifikan antara pola konsumsi dan ketahanan pangan. Diversifikasi konsumsi pangan direkomendasikan sebagai strategi untuk memperbaiki ketahanan pangan di wilayah rawan kekeringan.